Garuda akan jual saham

Rohmatin Bonasir

BBC Indonesia

Sebagian armada pesawat Garuda melayani jalur dalam negeri

PT Garuda Indonesia dalam pertengahan 2010 akan melakukan penawaran umum saham perdana, IPO, untuk mengembangkan diri.

Di sela-sela pameran dirgantara di Singapura, Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar mengatakan sebagian modal segar itu akan digunakan untuk mendukung rencana jangka panjang.


Kepada BBC Indonesia, Kepala Bagian Humas Garuda Pujobroto, yang sedang menghadiri pameran dirgantara di Singapura menjelaskan rencana untuk mendapatkan modal sekitar US$ 300 juta.

"Rencana bagi Garuda adalah dengan mendapatkan kapital tersebut akan digunakan untuk mengembangkan usaha Garuda ke depan."

Tahun lalu Garuda sempat mengumumkan akan mendapatkan dana sekitar US$ 400 juta dari penawaran saham ini.

"Bahwa tentunya kita sudah merencanakan dan kalau ada perubahan itu menyangkut perkiraan. Rencana yang ada saat ini adalah Garuda mendapatkan sekitar US$ 300 juta tersebut."

Restrukturisasi hutang

"Sebetulnya saat ini Garuda sudah melakukan program restrukturisai hutangnya dan diharapkan pada pertengahan atau akhir Februari, restrukturisasi hutang itu sudah selesai." Pujobroto

Meski demikian, Garuda juga menanggung hutang besar, mencapai US$ 276 juta per Desember 2009.

Pujobroto menegaskan bahwa dana dari penjualan saham perdana diutamakan untuk pengembangan Garuda, antara lain pengembangan armada, sedang hutang ditangani dengan restrukturisasi.

"Sebetulnya saat ini Garuda sudah melakukan program restrukturisai hutangnya dan diharapkan pada pertengahan atau akhir Februari, restrukturisasi hutang itu sudah selesai," tutur Pujobroto.

Hutang Garuda kepada Bank Mandiri, misalnya, sudah disepakati untuk dikonversi sebagai penyertaan modal sementara sebesar 10,6%.

Langkah Garuda melakukan penawaran saham tahun ini, meski masih menanggung hutang, dianggap tepat oleh ekonom senior Bank Mandiri, Mirza Adityaswara.

Alasannya, menurut Mirza, ada perbaikan dari segi layanan maupun potensi bisnis penerbangan domestik yang akan menikmati pertumbuhan usaha yang sangat baik di Indonesia.

"Jadi Garuda dalam hal ini mempunyai posisi yang cukup dominan untuk bisa memperbesar pangsa pasarnya dalam penerbangan domestik."