Banyuwangi - PT Sky Aviation, pengelola pesawat Cessna jenis Grand Caravan berkapasitas sembilan penumpang yang akan melayani rute penerbangan Banyuwangi, Surabaya dan Denpasar, menyatakan kesiapannya mendatangkan pesawat berukuran lebih besar jika animo masyarakat tinggi.


Direktur Utama PT Sky Aviation, Kriman Tarigan, di sela persiapan penerbangan perdana pesawatnya di Bandar Udara (Bandara) Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu, menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan sebuah pesawat Fokker 50 buatan Belanda untuk menggantikan pesawat Grand Caravan yang ada.

"Namun kami masih menunggu animo masyarakat. Jika animo tinggi kami siap mendatangkan pesawat lebih besar lagi," jelas Krisman Tarigan.

Menurut Krisman Tarigan, pihaknya sudah berencana membeli enam buah pesawat Foker 50 buatan Belanda dengan nilai investasi sebesar 15 juta dolar AS, satu pesawat diantaranya disiapkan untuk rute penerbangan Banyuwangi, Surabaya dan Denpasar.

"Pertengahan Januari 2011 kami akan menandatangani kontrak pembelian pesawat-pesawat tersebut," kata Krisman Tarigan.

Dengan masih mengoperasikan pesawat berkapasitas sembilan penumpang, kata Krisman Tarigan, pihaknya harus menetapkan tarif cukup mahal, yakni sebesar Rp900 ribu untuk rute Banyuwangi - Surabaya. Sedang rute Banyuwangi - Denpasar sebesar Rp600 ribu per orang.

Namun Krisman Tarigan, menjanjikan harga tiket tersebut akan lebih murah jika pihaknya telah mengoperasikan pesawat Foker berkapasitas 50 orang penumpang.

"Dengan pesawat lebih besar kami bisa menjual tiket lebih murah dari harga tiket yang ada sekarang. Tapi dengan pesawat Cesna, tiket yang kami jual sudah ideal,"jelasnya.

Krisman Tarigan, menambahkan tingginya harga tiket pesawat saat ini karena pihaknya mengutamakan keselamatan penerbangan dengan melibatkan tenaga ahli serta suku cadang yang berkualitas.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, di tempat terpisah menjelaskan jika penjualan tiket pesawat dari dan ke Banyuwangi sudah dikerjasamakan dengan pihak ketiga dalam tiga bulan mendatang.

"Jadi, ada tidaknya penumpang, pesawat tetap akan terbang karena pihak ketiga telah memborong seluruh kebutuhan tiket selama waktu yang telah disepakati," kata Anas.