Selasa, 18 Januari 2011

Pesawat Mendarat Pas di Ujung Landasan, Rombongan SBY Sempat Shock


Bandara Silangit (Rachmadin/detikcom)

Selasa, 18/01/2011 11:07 WIB
Rachmadin Ismail - detikNews
 Tapanuli - Presiden SBY menumpang pesawat kepresidenan Garuda Indonesia Boeing 737-500 untuk meresmikan Museum Batak di Tapanuli, Sumatera Utara (Sumut). Namun karena landasan di Bandar Udara Silangit, Siborong-borong agak pendek, pesawat mendarat pas-pasan. Rombongan pun agak shock.


SBY berangkat dari Bandara Halim Perdanakusumah sekitar pukul 07.30 WIB, Selasa (18/1/2011). Berangkat bersama Ibu Ani Yudhoyono, SBY dan rombongan tiba di Bandara Silangit sekitar pukul 09.45 WIB.

Saat mau mendarat, kabut mengelilingi suasana Bandara Silangit. Pesawat sempat goyang-goyang sebelum mendarat. Saat mendarat, sang pilot mengerem habis pesawat. Para penumpang terdorong ke depan dari posisi duduknya, kepala mereka sampai tertunduk ke bawah.

Karena landasan lebih pendek, pesawat benar-benar berhenti di ujung landasan. Keadaan ini menghebohkan dan mengagetkan rombongan SBY. Wartawan televisi swasta hingga kini kakinya masih terasa bergetar akibat insiden itu.

Menpora Andi Mallarangeng sempat ke toilet setelah mendarat. Menpora sempat memberi kode dengan tangannya jika kondisi pesawat tadi seperti mobil yang kebut-kebutan di jalan.

"Kaya bawa mobil, remnya dikocok-kocok," komentar Andi singkat sambil tertawa-tawa.

Dari Wikipedia, disebutkan Bandara Silangit Siborong-borong merupakan salah satu dari 7 bandara di Propinsi Sumatera Utara dengan letak di tengah-tengah antara 8 kabupaten di sekitar Kawasan Danau Toba. Bandara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.600 m x 27 m. Jarak dari pusat kota sekitar 7 km.

Bandara dibangun di masa penjajahan Jepang, dan pembangunan kembali dilakukan tahun 1995-1997. Pada tahun 2003-2004, akhirnya bandara itu memiliki landasan pacu 1.600 meter. Pada 2005, pengoperasian Bandar Udara Silangit diresmikan oleh Presiden SBY.

Landas pacu bandara ini sebenarnya mampu didarati pesawat badan lebar sejenis Boeing. Namun harus mengurangi bagasi dan bahan bakar. (nik/fay)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar